Saturday 13 August 2016

Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Perlak Adalah Kerajaan Islam Pertama Yang Ada di Indonesia

Visi Islam-Kerajaan Samudra Pasai
kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia
Visi Islam - Fakta yang kita ketahui selama ini bahwa kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia, namun pada kenyataannya ada kerajan lain yang jauh lebih dahulu dibangun dari pada kerajaan Samodera Pasai. kerajaan islam tertua di indonesia adalah kerajaan perlak . kerajaan ini berlokasi di Aceh bagian timur, yang didirikan pada tahun 840 Masehi. Berdiriya kerajaan ini cukup lama sekali, diketahui berjalan sampai tahun 1292 hingga akhirnya bergabung dengan kerajana Samodera Pasai.

Raja pertama yang memerintah kerajaan ini adalah Sultan Alaidin Syeh Maulana Abdul Aziz Syah. Sultan Alaidin Syeh Maulana Abdul Aziz Syah sendiri merupakan putera dari pasangan Ali bin Muhammad bin Ja`far Shadiq yang merupakan pendatang islam dengan Makhdum Tansyuri, adik dari Syahir Nuwi pemimpin perlak sebelum memeluk islam. Sejak kepemimpinan Sultan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah, bandar perlak berganti nama menjadi bandar Khalifah.


Pada awalnya kerajaan ini menganut aliran syiah yang mendapat dukungan dari mesir yaitu dinasti Fatimah. Namun saat dinasti Fatimah runtuh, hubungan dengan syiah mulai memudar. Berganti dengan aliran Sunni . aliran ini Kerajaan ini berada dalam situasi damai hingga akhirnya pada tahun 956, tepatnya pada saat sultan ketujuh yaitu , Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat meninggal dunia, terjadilah lagi peperangan antara kaum syiah dan kaum sunni selama 4 tahun lamanya. Hal ini membuat kedua belah pihak mengambil keputusan agar kerajaan perlak dibagi menjadi dua bagian, agar tercipta perdamaian


Visi Islam-Kerajaan Perlak
kerajaan islam tertua di indonesia adalah kerajaan perlak
  Beliau meniggal pada tahun 913 Masehi, dan kejadian ini memicu perang antara aliran Sunni dan Aliran Syiah. Sehingga membuat kerajaan tidak memiliki sultan selama kurang lebih 2 tahun. Hingga akhirnya kaum syiah memenangkan peperangan dan mengangkat Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah untuk mengisi tahta kerajaan. Namun pada akhir pemerintahan Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah terjadi lagi peperangan antara kaun syiah dan kaum sunni, namun kali ini yang menjadi pememnang adalah kaum sunni, hingga akhirnya yang diangkat untuk menjadi raja adalah dari kaum sunni sendiri.
Kerajaan ini berada dalam situasi damai hingga akhirnya pada tahun 956, tepatnya pada saat sultan ketujuh yaitu , Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat meninggal dunia, terjadilah lagi peperangan antara kaum syiah dan kaum sunni selama 4 tahun lamanya. Hal ini membuat kedua belah pihak mengambil keputusan agar kerajaan perlak dibagi menjadi dua bagian, agar tercipta perdamaian.
Bagian pertama berada di daerah pesisir Perlak yang diberikan kepada kaum syiah dengan kepemimpinan Sultan Alaiddin Syed Maulana Syah, kepemimpinannya dimulai pada tahun 986 Masehi sampai tahun 988 Masehi. Bagian kedua berada di daerah pedalaman Perlak yang dberikan kebada kaum sunni dengan kepemimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat, beliau memimpin Perlak pedalaman dimulai pada tahun 986 sampai tahun 1023. Kedua aliran tersebut bersatu kembalisa disaat Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah, raja dari aliran syiah yang menguasasi Perlak pesisir meninggal pada saat dikalahkan oleh kerajaan Sriwijaya.
Load disqus comments

0 comments